Langsung ke konten utama

REVIEW : The Vast of Night (2020)

The Vast of Night adalah sebuah film sci-fi klasik yang bukan untuk semua orang tapi film ini menurut saya adalah film yang unik dan menarik dalam hal plotnya serta eksekusi narasi yang dibawa film ini dibanding film sejenisnya


Plot film ini bisa dibilang cukup sederhana dan to the point ketimbang film sci-fi lainnya yang bikin otak mikir 7 keliling apalagi dengan tema yang sama.Yang menjadi daya tarik film ini adalah ada pada cara penyampaian/eksekusi ceritanya dimana alih alih menggunakan cara yang "konvensional" film ini lebih fokus kepada narasinya untuk menunjang cerita film ini.Saya jarang melihat film sci-fi apalagi tentang mahluk luar angkasa yang dibawa dengan pendekatan seperti ini.Film ini lebih fokus kepada thriller dimana apa jadinya ketika tahun 50an dimana radio baru ditemukan lalu kita menemukan sebuah transmisi asing yang tidak kita mengerti.Film ini berhasil membawa saya menjadi penasaran namun juga dibuat takut dengan "orang langit".Paruh awal film ini emang sedikit lambat,bahkan kalau boleh bilang film ini termasuk tipe film slow burn tapi saya cukup puas kok.Kekurangan bagi saya ada pada endingnya yang mungkin bisa dipoles lagi sehingga lebih solid karena dibuat ngegantung banget dengan scene yang sedikit

Soal karakter sih ini emang jadi kekuatan utama film ini dan emang patut diacungi jempol karena meski hanya 2 karakter utama tapi masing masing dari merekalah yang menjadi "penggerak utama" film ini.Meski nama pemerannya kurang familiar di telinga saya tapi tidak dengan akting yang mereka berikan di film ini.Perlu dicatat bahwa film ini sering sekali menggunakan teknik tracking shot maupun long take sehingga perlu dialog dan aktor yang baik untuk membuat audience tidak bosan dan film ini berhasil dalam mempraktekan hal tersebut.10 menit isinya hanya wanita ngobrol di telepon atau sedang berbincang seputar eksperimen ilmiah sembari jalan jalan malam saja berhasil membuat saya makin tertarik dengan film ini.Narasi film ini memang juara sih karena memang film ini sangat mengandalkan narasinya yang ngebuild-up tiap moment atau adegan selanjutnya secara menegangkan.Meski di awal film dan beberapa scene dialog yang dibawa terlalu cepat atau bahkan terlalu banyak eksposisi juga terkadang membuat saya bosan tapi di film ini masih dalam kadar bisa ditoleransi lah


Untuk urusan teknis sih film ini juga gak main main.Visualnya memang menurut saya kurang nyaman di mata karena beberapa adegannya itu terlalu gelap kayak film horror (mungkin kurang budget di lightningnya) sehingga terkadang susah untuk melihat situasi yang terjadi.Tapi sinematografinya sih untuk film dengan budget sekecil ini sudah mantap,banyak sekali penggunaan long take atau tracking shot yang ajib gila apalagi saat adegan Fay sedang merokok lalu kamera dengan gilanya mengexplore jalanan dan wilayah sekitar itu keren sih.CGI-nya juga oke loh,ya gak mulus banget tapi lagi lagi budget cuma 700k sudah lebih dari cukup dan penggunaanya efekftif juga.Soundtrack film ini juga keren,magis.Hanya sedikit memang tapi ketika scene terakhir film terjadi lantunan soundtrack ini membuat pertemuan dengan UFO bukanlah seram tapi lebih ke rasa takjub dan personal

Overall film The Vast of Night ini berhasil membawakan film sci-fi dengan tema yang klise namun diubah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah tontonan yang baru dan menyegarkan untuk mereka para pecinta sci-fi.Jika kalian tahan dengan film yang "banyak omong" maka film ini sangat saya rekomendasikan buat kalian

SCORE : 85

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW : Another Round (2020)

Film yang sudah cukup menarik perhatian saya beberapa hari terakhir ini, Another Round atau Druk adalah sebuah film yang mengingatkan saya akan Hangover dan Soul. Sebuah film tentang kehidupan yang dibungkus dengan komedi nan lucu, namun makna filmnya tetap serius dan emosional. Film ini membawa premis yang cukup menarik, sebuah film tentang sekelompok guru yang having fun dan mabuk-mabukan. Secara garis besar sih seperti itu, tapi setelah dilihat-lihat lagi ternyata film ini menawarkan tema yang lebih dari sekedar hidup dan alkoholisme, ada juga tema tentang midlife-crisis, fase dimana hidup kita serasa membosankan akibat rutinitas atau pekerjaan yang kita alami. Menariknya memang film ini seperti film Hangover atau film komedi yang biasanya diperankan oleh Will Ferell atau Adam Sandler. Plotnya yang terkesan berat tadi bisa disajikan dengan berbagai humor jenaka lucu dikala para guru ini kehilangan akalnya dalam mengajar akibat mabuk. First dan Second Act film memang dibawa dengan sa...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.