Hhuuuffttt.... setelah menghela napas sambil garuk-garuk kepala sebentar membuat saya berpikir bahwa Inherent Vice ini sebetulnya film kacau yang membingungkan, namun entah kenapa film ini di satu sisi juga lucu dan menghibur yang berhasil membuat saya suka dengan film ini
Film ini adalah film kedua PTA yang mengadaptasi dari sebuah novel dan mungkin di sini letak kesalahan film ini.PTA rasanya ingin tetap sejati dengan sumbernya namun menambahkan elemen elemen dari scriptnya secara pribadi yang membuat plot film ini kacau nan membingungkan.Mungkin buat yang udah baca novelnya sih gakada masalah tapi bagi saya pribadi film ini bukan hanya kompleks tapi lebih ke kurang konsisten.Film ini berusaha keras memberikan feeling sebuah film detektif 70s,yah bisa dibilang seperti Boogie Nights tapi beda pendekatan.Paruh awal film ini saya masih bisa nikmati dengan aksi detektif nan kocaknya dalam mengungkap misteri namun lama kelamaan kian berbelit yang membuat saya kehilangan arah tentang apa yang terjadi di film ini.Third Actnya juga kurang konklusif dalam membungkus semua plot point yang padat tadi.Kendati demikian ini salah satu film paling lucu dari PTA,komedinya bukan main deh ngakak wkwkwk.Untungnya komedi tersebut dipakai di moment dan tempat yang tepat sehingga meski saya cuma paham 50% inti dan alur cerita film ini yaaa setidaknya saya menikmati dan enjoy kala menonton filmnya.
Lanjut soal karakter memang PTA ini pinter banget dah kalau nulis maupun membuat sebuah karakter untuk medium film.Kali ini ensamble castnya lebih menarik dan terkenal untuk para kaum awam .Joaquin Phoenix kembali menjadi primadona di film ini setelah di film sebelumnya The Master,karakter Hippie dan perawakannya itu loh kadang mau tertawa namun kadang juga dibuat serius.Josh Brolin sebagai BigFoot juga tampil secara mantap sebagai sosok polisi angkuh.Kekurangan yang terasa paling hanya di segudang karakternya yang buanyakk jadi hati-hati dengan ingatan anda nanti bisa pusing atau lupa sndiri sama karakter yang muncul.Tapi secara keseluruhan sih karakter di film ini hampir semuanya memorable dan emang mirip seperti Boogie Nights namun versi dewasa dan lebih humoris dan bisa jadi poin utama kenapa kalian harus nonton film ini.Narasinya yah sama kacaunya dengan plotnya,seperti halnya film film detektif / misteri pasti dialog itu hal penting dalam membangun plotnya dan memang terkadang ada pay off dari dialog antar karakter namun terkadang ada juga yang hanya dialog ngalur ngidul bikin kepala pusing wkwk.Untung ada narator di film ini sehingga cukup membantu memahami makna cerita dan para karakternya
Visual film ini kembali dipegang oleh Robert Elswit dan seperti biasa selalu memanjakan mata memang visual film-filmnya PTA.Saya suka dengan penggunaan nuansa lampu neon warna biru dan merah yang sering dipakai di film ini,color palletenya jadi lebih mencolok.Hal yang patut diapresiasi juga sebelum bahas sintog yaitu costume designnya.Costume design yang bagus tuh costume yang rasanya ingin saya beli wkwkwk,bajunya Sportello dan hampir semua karakter di film ini tjakep dan enak banget dilihat,stylenya mirip di film OUATIH.Bahas soal sinematografi seperti biasa film ini punya tracking shot,aerial shot,dan extreme shot yang mantap terutama ada slow motion yang cukup asik di film ini.Lightning di film ini juga beda sekali dengan The Master dimana lightning di film ini lebih kalem dan santai ketimbang The Master yang keras dan terang.Soundtrack film ini okelah,kayaknya score dari Jonny G kurang nampol di film ini deh.Ada satu score menegangkan dan emosional gitu tapi hanya itu saja sih yang memorable,sisanya lebih banyak diisi lagu lagu pop klasik 70s kayak film OUATIH.
Overall Inherent Vice ini cocoknya disebut Incoherent Vice wkwkwk,problem utamanya ada di plot dan narasinya yang berantakan.Kendati demikian unsur komedi dalam plotnya serta karakternya yang memorable setidaknya membuat saya masih bisa menikmati film ini.Saya tahu kok ini tipe film yang bakal makin disukai dan dipahami ketika waktu terus berjalan jadi saya kasih skor aman aja dulu deh hehehe
SCORE : 75
Komentar
Posting Komentar