Film Mudik ini rasanya pas banget rilisnya di kala pandemi seperti ini dimana kita terpaksa untuk jaga jarak dan dirumah saja sementara kita tidak bisa pulang kampung,Mudik memberikan kita rasa akan kampung halaman tersebut sembari memberikan porsi drama yang pas
Untuk urusan plotnya ini diluar ekspektasi sih,saya pikir film ini memiliki cerita yang hanya seputar drama-romansa antara dua insan yang sedang menjalin kembali hubungannya sepanjang perjalanan menuju rumah namun ternyata lebih dari itu.Plotnya bukan hanya sekedar romansa tapi juga tejntang kebenaran,film ini sering berkutat tentang bagaimana kebohongan merusak hubungan.Yaa meskipun secara garis besar ceritanya didasari oleh drama percintaan juga sih tapi saya suka banget ketika konflik filmnya yang terjadi secara tiba-tiba dan membuat pengalaman "mudik" ini berubah total.Tema "saling memaafkan" dalam rangka lebaran juga ada meski pada akhirnya kita hanya perlu berserah diri.Endingnya juga mantap,IMO satu-satunya ending yang pas untuk film semacam ini dan sepanjang film sudah terpikirkan oleh saya bagaimana nasib Aida kedepannya.Intinya sih cerita film ini meskipun simple dengan sedikit twist di akhir film tapi tetap berbobot.
Masalah utama yang ada di film ini adalah karakter dan narasinya.Karakter utama film ini,Aida dan Firman memang terbilang kompleks dan punya chemistry yang cukup baik tapi sayangnya character developmentnya buruk .Karakter Aida terutama yang menjadi masalah utamanya,bagi saya karakternya terlalu lugu,polos.Mungkin Aida sedang mengalami depresi atau semacamnya tapi filmnya tidak pernah meluruskan hal tersebut,kedua karakter utamanya ini dikit banget mendapat penjelasan yang pantas lewat narasinya.Andai kata film ini punya durasi yang lebih untuk memfokuskan hubungan mereka berdua mungkin film ini bakal punya character development yang lebih masuk akal.Soal akting sih gkada masalah, semuanya mantap.Narasinya juga bermasalah seperti yang saya bilang sebelumnya,ada beberapa dialog yang buat saya geleng-geleng kepala seperti saat Aida ngomong "Tega banget yah kamu" padahal doi yang buat semua masalah sedari awal.Saya sih harapannya dengan premis dan plotnya yang udah mantap harusnya aspek karakter dan narasinya bisa mengimbangi lah namun nyatanya memang masih ada yang perlu dibenahi lagi.
Untungnya visual film ini mantap dan yang gak ngebikin saya bosan dan ngantuk saat menonton film ini karena kalau boleh dibilang film ini punya visual language yang powerfull. Disinilah letak filmnya menjadi artistik dan lebih punya feel film indie ketika visualnya punya cerita .Saya cukup kaget dan mungkin ini tergantung tradisi tiap daerah sepertinya saya kurang tahu tapi ketika Aida dan Firman mengunjungi rumah korban kecelakaan itu entah kenapa buat saya merasa tidak nyaman dan ironisnya ketika nyawa seseorang diberi sebuah harga sebagai jalan pintas.Sinematografinya yang bagus lewat beberapa practical shot di dalam mobil dan beberapa extreme shot dengan pemandangan yang indah berhasil membuat saya takjub dengan visualnya meski saya kurang suka dan sedikit binggung dengan perubahan aspect ratio di akhir film (Mungkin ganti kamera). Soundtracknya juga oke kok,patut diapresiasi scorenya yang disatu sisi berhasil membuat adegan menegangkan nan tragis serta adegan emosional penuh drama yang berhasil mengusik hati saya.Membuat pengalaman saat menonton film ini menjadi lebih emosional.
Overall Mudik ini rilis pada momentum yang pas,dikala kita tidak bisa pulang kampung maka film ini berhasil mengobati rasa tersebut lewat sajian plotnya yang penuh drama nan menarik dengan aspek teknis sepert visual dan soundtracknya yang mantap.Sayangnya semua kelebihan tadi rasanya menjadi sia-sia ketika karakter dan narasinya yang kurang matang malah membuat seluruh pengalaman menonton film ini menjadi kurang greget
SCORE : 70
Komentar
Posting Komentar