Langsung ke konten utama

REVIEW : Noroi: The Curse (2005)

Sebuah film horror found footage dari Jepang yang berhasil menyajikan mitologi kuno yang menyeramkan dan juga realistis. Tipe film slow burn yang mungkin kurang cocok untuk orang yang bukan penyabar, tapi bagi mereka yang kuat dijamin bakal merinding selama dua jam.

Pertama-tama plot film ini sih patut diapresiasi, bukan hanya sekedar plot kentang mengingat filmnya yang found footage tapi cerita yang dibawa di film ini ternyata penuh dengan mitologi dan cult yang berhasil mengangkat cerita dan premisnya menjadi sangat menarik. Saya suka bagaimana padatnya cerita di film ini, bisa dibilang film ini seperti gabungan dari berbagai kejadian (kayak film antalogi gitu) yang lama kelamaan ketika dirangkai ternyata merupakan satu peristiwa atau sumber. Layaknya bermain puzzle, film ini menyuguhkan kepingan demi kepingan yang nantinya akan kita susun di akhir film. Jarang sih film horror found footage yang punya kualitas plot seperti ini. Memang imbasnya adalah film ini tidak sepenuhnya menyeramkan yang bakal bikin kalian kaget, film ini lebih ke tipe film slow burn yang sedikit demi sedikit merangkak dari belakang. First Act-nya memang sedikit lambat tapi percayalah, semakin anda masuk kedalam film ini semakin menarik dan menyeramkan juga. Opening dan Endingnya berhasil mempersiapkan aspek horror dan menegangkan film ini.


Karakter film ini cukup baik lah ya, memang kalau dilihat-lihat sih jarang film found footage atau mockumentary yang punya karakter yang bagus. Kendala yang paling terasa di film ini adalah banyaknya karakter di film ini yang mungkin bakal sedikit melelahkan untuk diikuti atau diingat. Character developmentnya juga seadanya aja. Mungkin hal yang bisa diapresiasi adalah akting dari para castnya yang terlihat sangat realistis, kalau boleh dibilang film ini gak punya cast sih soalnya seperti melihat orang yang tidak berakting natural. Padahal kalau dilihat premisnya yang membawa tema keluarga itu harusnya chemistry karakter di film ini bisa ditingkatkan lagi. Narasi film ini sih lebih ke hit dan miss, hitnya ada di dialog dan naratornya yang berhasil membuat beberapa adegan menjadi lebih menyeramkan atau emosional. Penggunaan dokumen tua juga menambahkan kesan realistis di film ini. Missnya sih lebih ke penjelasannya yang kurang rapih, ada beberapa kejadian atau momen di film ini yang terlihat tidak masuk akal gitu (tidak sesuai atau satu jalur dengan plotnya) sehingga saya sampai sekarang masih bingung dengan kolerasinya apa.


Visualnya juga ya biasa saja, sama seperti film film horror found footage sebelumnya, tidak ada yang spesial sih. Tapi ada satu hal yang unik yaitu film ini sering sekali menggunakan potongan atau klip dari acara atau berita di TV. Mungkin buat kalian ini bakal menambah kesan realisisme di film ini tapi bagi saya (yang tahu bahwa acara TV mostly settingan) jadinya malah mengurangi kesan realistis di filmnya, ini subjektif sih. Editing di film ini yang bagi saya jadi aspek paling membantu supaya visualnya itu gak murahan, saya suka bagaimana film ini hanya menggunakan tulisan di layar hitam untuk menjelaskan adegan off-screen yang penting. Sayangnya film ini menggunakan CGI yang juga terlihat kurang mulus, padahal film ini lebih banyak menggunakan practical effect tapi entah kenapa di akhir film yang merupakan adegan menyeramkan dan krusial juga malah menggunakan CGI. Soundtracknya sih mantap, saya suka dengan berbagai scorenya yang mulai dari score yang ala-ala detektif sampai score menegangkan dan menyeramkannya juga dipakai dengan efektif di film ini. Kendala kecil di sound designnya yang terkadang suaranya terlalu kecil.
 
Overall film Noroi : The Curse ini bisa dibilang sedikit diatas ekspektasi saya, terutama di sisi plotnya yang ternyata disusun dengan sangat rapih dan cukup membuat saya takjub. Meskipun karakter dan narasinya yang masih tergolong lemah dan biasa saja, setidaknya film horror found footage ini sukses menjadi film slow burn yang berbobot dan menyeramkan.

SCORE : 80

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW : Another Round (2020)

Film yang sudah cukup menarik perhatian saya beberapa hari terakhir ini, Another Round atau Druk adalah sebuah film yang mengingatkan saya akan Hangover dan Soul. Sebuah film tentang kehidupan yang dibungkus dengan komedi nan lucu, namun makna filmnya tetap serius dan emosional. Film ini membawa premis yang cukup menarik, sebuah film tentang sekelompok guru yang having fun dan mabuk-mabukan. Secara garis besar sih seperti itu, tapi setelah dilihat-lihat lagi ternyata film ini menawarkan tema yang lebih dari sekedar hidup dan alkoholisme, ada juga tema tentang midlife-crisis, fase dimana hidup kita serasa membosankan akibat rutinitas atau pekerjaan yang kita alami. Menariknya memang film ini seperti film Hangover atau film komedi yang biasanya diperankan oleh Will Ferell atau Adam Sandler. Plotnya yang terkesan berat tadi bisa disajikan dengan berbagai humor jenaka lucu dikala para guru ini kehilangan akalnya dalam mengajar akibat mabuk. First dan Second Act film memang dibawa dengan sa...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.