Langsung ke konten utama

REVIEW : Barry Season 1 (2018)

Salah satu TV-Series yang berhasil melampaui ekspektasi saya, menonton Barry tanpa tahu sinopsis ataupun trailernya merupakan salah satu pengalaman yang menegangkan dan juga menyenangkan selama menonton TV-Series. Campuran comedy, action, dan drama yang sempurna.

Barry ini memiliki premis yang terbilang menarik, tentang seorang pembunuh bayaran yang khilaf dan akhirnya pindah haluan menjadi seorang aktor. Memang secara garis besar serial TV satu ini tidak terlalu berbeda dengan John Wick, namun yang membuat Barry ini berbeda dan unik adalah genre komedi dan drama romansa yang dibawa. Bagi saya Barry ini adalah kombinasi maut sekaligus menyegarkan. Series satu ini bukan hanya menyajikan aksi yang menegangkan dan seru, namun juga dibalut dengan komedi slapstick dari Bill Hader yang jenaka serta drama emosional yang menurut saya lebih efektif ketimbang John Wick sendiri. Plotnya secara garis besar juga solid, perang antar mafia yang serius dan cukup kompleks dengan sedikit sentuhan genre ala crime detektif membuat cerita serial TV ini tidak bisa dianggap remeh. Durasi tiap episode yang terbilang pendek memang membuat plot di season pertamanya terkesan terburu-buru dan kurang penjelasan namun di satu sisi juga membuat Barry ini mudah dituntaskan (binge watch). Secara keseluruhan sih untuk urusan plotnya asik, lucu, menegangkan, dan emosional.


Karakter yang dibawa juga cukup bagus, hal pertama yang patut saya harus apresiasi adalah akting totalitas dari seorang Bill Hader. Jujur saya jarang sekali melihat Bill Hader akting atau tampil seserius ini, biasanya hanya melihat Bill Hader di SNL atau di IT Chapter Two kemarin tapi ini akting Bill Hader yang sangat keren (wajar menang Emmy). Karakter Barry di serial ini juga di-develop dengan sangat baik, character developmentnya apik. Keluhan saya mungkin hanya ada di background story karakternya, saya mengharapkan masa lalu Barry bisa lebih dijelaskan atau bahkan menjadi masalah utama Barry layaknya John Wick. Karakter pendukung lainnya sih bagus dengan akting yang totalitas juga seperti Sarah Goldberg dan Harry Winkler (ini dia sengaja dipilih biar mirip Martin Scorsese gak sih?? wkwkwk). Karakternya beragam mulai dari yang serius hingga sekedar comic relief. Narasinya sih biasa saja, memang dialog slapstick di Barry berhasil membuat saya tertawa namun ini kan subjektif, tapi yang harus saya highlight adalah bagaimana narasi dan dialognya ini suka hit dan miss dalam mengeksekusi genre crime ala detektif yang dibawa.


Bahas soal visualnya saya bisa bilang bahwa mungkin Barry ini salah satu series TV yang memiliki sinematografi yang menarik. Menarik ini dalam artian yang bagus yah, karena ada beberapa scene atau adegan yang ditampilkan atau dieksekusi dengan cara yang out of the box dan efektif. Contohnya adalah salah satu adegan komedi dimana Barry sedang berada di teras dimana di backgroundnya sedang terjadi perkelahian hebat, fokus kamera yang tetap foreground (ke Barry) membuat kita salfok dengan perkelahian yang terjadi di belakangnya. Secara garis besar sih visual film ini bisa dibilang briliant, dalam artian tahu kapan harus serius dengan genre action dan thriller yang diusung namun tidak lupa juga dengan comedy slapstick yang dibawa. Sinematografinya yang indah dengan beberapa extreme shot, tracking shot, serta beberapa adegan aksi yang practical juga kian membuat visual language series ini patut diapresiasi. Soundtracknya juga mantap, score yang dibawa sama seperti visualnya dimana ada yang memang ditunjukkan untuk komedi atau adegan emosional, namun di satu sisi tetap memberikan score menegangkan untuk adegan aksinya.
  
Overall Barry ini adalah sebuah TV-Series yang terbilang sangat menarik dan menyegarkan, jarang sekali saya mendapat tontonan yang bisa membuat saya terhibur sampai ketawa lalu dibuat tegang penuh adrenalin dengan adegan aksi yang keren. Plot yang singkat dan padat, akting totalitas, serta sajian visual mantap sudah cukup untuk kalian supaya binge-watch series satu ini.

SCORE : 85

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW : Another Round (2020)

Film yang sudah cukup menarik perhatian saya beberapa hari terakhir ini, Another Round atau Druk adalah sebuah film yang mengingatkan saya akan Hangover dan Soul. Sebuah film tentang kehidupan yang dibungkus dengan komedi nan lucu, namun makna filmnya tetap serius dan emosional. Film ini membawa premis yang cukup menarik, sebuah film tentang sekelompok guru yang having fun dan mabuk-mabukan. Secara garis besar sih seperti itu, tapi setelah dilihat-lihat lagi ternyata film ini menawarkan tema yang lebih dari sekedar hidup dan alkoholisme, ada juga tema tentang midlife-crisis, fase dimana hidup kita serasa membosankan akibat rutinitas atau pekerjaan yang kita alami. Menariknya memang film ini seperti film Hangover atau film komedi yang biasanya diperankan oleh Will Ferell atau Adam Sandler. Plotnya yang terkesan berat tadi bisa disajikan dengan berbagai humor jenaka lucu dikala para guru ini kehilangan akalnya dalam mengajar akibat mabuk. First dan Second Act film memang dibawa dengan sa...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.