Langsung ke konten utama

REVIEW : Boogie Nights (1997)

Film ini bisa dibilang salah satu film dengan premis paling unik,berani,dan anti-mainstream yang pernah saya lihat.Mungkin hanya karena literasi film saya yang masih minim tapi baru pertama kali lohhh saya melihat film seabsurd namun berbobot macam ini. 
 

Film ini semacam Once Upon a Time in Hollywoodnya QT namun di jaman yang berbeda dan industri yang beda.Film ini punya premis dunia "cinema" pada 70s-80s tapi bukan sembarang sinema,sinema yang di maksud disini adalah industri film dewasa atau porno.Bayangkan saja film ini menggambarkan bagaimana gilanya tahun 70-80an dimana narkoba,sex,dan film porno bebas.Tapi tenang saja film ini bukan hanya sekedar film yang penuh adegan intim atau mabok mabokan tapi film ini juga berbobot dengan ceritanya yang komedik namun dibawa serius lewat perjalanan bagaimana seorang pelayan miskin bisa menjadi bintang untuk acaranya sendiri.Film ini mengajarkan kita bagaimana menggunakan "keistimewaan" kita.Ada yang lihai dalam menjadi sutradara,penulis,penyunting suara,sampai menjadi bintang porno.Konflik yang ada di film ini mungkin tidak seganas film PTA sebelumnya dan bahkan terbilang minim tapi yang pasti film ini punya cerita yang lebih enjoyable.Meski durasinya panjang saya pribadi sangat menikmati film ini meski sedikit dragging di Third Act filmnya
.
Kehebatan lainnya dari PTA adalah bagaimana dia membawa karakternya,karakter di film ini cukup banyak dan bermacam-macam tapi hampir semuanya digunakan dengan efektif dan pas.Masing-masing karakter terasa hidup dan punya tujuannya masing-masing meski saya merasa kurangnya chemistry antara karakter Eddie dan keluarganya,padahal bisa lebih menambah sisi dramatis film.Mungkin kalian akan kesusahan mengingat berbagai karakter di film ini tapi semuanya punya ciri khas dan semacam stylenya masing masing yang menjadi pembedanya.Akting Mark Wahlberg yang masih muda juga totalitas bersama Burt Reynolds.Eddie ini menggambarkan karakter yang pantang menyerah dan tahu akan potensi dirinya.Narasi film ini sih biasa aja,bukan tipe film yang punya twist (di akhir film ini ada deh reveal yang mengejutkan).Malah menurut saya narasinya lebih baik di Hard Eight sih meski saya suka dengan dialog film ini yang komedik namun juga penuh makna.Melihat bagaimana mudahnya seseorang jatuh dalam kekayaan dan narkoba jika lupa akan dirinya.


Visual filmnya juga bagus dan dengan nuansa 70-80an dalam dunia disko atau klub malam yang warna-warni membuat film ini punya visual yang cantik.Saya juga suka dengan costume designnya yang memang sesuai sama jamannya dan benar benar menambah kesan klasik tahun 80an yang penuh warna.Sinematografinya lagi lagi patut diapresiasi terutama tracking shotnya yang terlihat sekali ada peningkatan,PTA memang gemar menggunakan tracking shot atau sekedar long take untuk menambah kesan realisisme di film ini.Mulai dari sekedar berjalan menyusuri klub malam sampai berjalan dalam rumah sembari bebincang dengan teman.Meski saya ada keluhan di beberapa scene film outdoor yang terlalu over-exsposure sehingga terlihat terlalu terang.Soundtracknya juga asik banget,seperti biasa lagu lagu pop klasik tahun 80an yang bakal buat kalian ikut berjoget ria atau original score dengan dentingan piano yang bisa membuat sebuah adegan perselingkuhan menjadi menegangkan membuat aspek soundtrack film ini memang apik sih.

Overall film Boogie Nights ini emang unik dan anti-mainstream sekali dengan premis yang dibawanya.Kalau kalian penasaran melihat bagaimana dunia sinema film dewasa di jaman 70-80an dengan unsur komedik namun juga tetap membawa nilai-nilai yang berbobot nih film bakal cocok,tapi ingat jangan nonton sama anak dibawah umur yah wkwkwk bahaya uyyy

SCORE : 85

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW : Another Round (2020)

Film yang sudah cukup menarik perhatian saya beberapa hari terakhir ini, Another Round atau Druk adalah sebuah film yang mengingatkan saya akan Hangover dan Soul. Sebuah film tentang kehidupan yang dibungkus dengan komedi nan lucu, namun makna filmnya tetap serius dan emosional. Film ini membawa premis yang cukup menarik, sebuah film tentang sekelompok guru yang having fun dan mabuk-mabukan. Secara garis besar sih seperti itu, tapi setelah dilihat-lihat lagi ternyata film ini menawarkan tema yang lebih dari sekedar hidup dan alkoholisme, ada juga tema tentang midlife-crisis, fase dimana hidup kita serasa membosankan akibat rutinitas atau pekerjaan yang kita alami. Menariknya memang film ini seperti film Hangover atau film komedi yang biasanya diperankan oleh Will Ferell atau Adam Sandler. Plotnya yang terkesan berat tadi bisa disajikan dengan berbagai humor jenaka lucu dikala para guru ini kehilangan akalnya dalam mengajar akibat mabuk. First dan Second Act film memang dibawa dengan sa...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.