Langsung ke konten utama

REVIEW : Enola Holmes (2020)

Enola Holmes adalah film original Netflix ketiga yang rilis di bulan ini dan film ini memang sesuai kok dengan ekspektasi saya.Sebuah campuran atau kombinasi film Deadpool dan Sherlock Holmes yang penuh misteri dan teka-teki detektif nan asik dan juga menghibur.


Plot yang dibawa mungkin bisa dibilang unik namun di satu sisi juga biasa aja.Unik karena film ini mengexplore karakter wanita dalam "dunia" Sherlock Holmes sesuatu yang belum pernah saya lihat dalam medium film.Memang sih di film ini masih ada Sherlock Holmes itu sendiri tapi film ini berfokus kepada karakter wanita,Enola Holmes yang membuat film ini punya premis menarik dan terbilang segar.Biasa saja karena yah jatuhnya ajdi seperti film film detektif atau film yang berisi karakter "Holmes" pada umumnya.Saya pribadi sekitar pertengahan film sudah bisa menebak alur film ini dan endingnnya juga tidak terlalu "wow" banget (subjektif sih ini).Saya pribadi kurang srek sama subplot di film ini yang hanya bertujuan untuk membuat film ini berdurasi 2 jam (nanti pas nonton juga paham).Motivasi dan tujuan utama film ini menjadi kendala terbesar,pay-off di akhir juga minim sehingga cerita yang mau diangkat malah dipertanyakan.Plotnya memang tidak sekompleks atau penuh twist ketimbang film Sherlock lainnya tapi premis dan ceritanya tergolong unik,menghibur,dan seru kok.

Karakter film ini cukup bagus,pertama-tama Millie Bobby Brown yang tampil dengan briliant pantas menjadi primadona film ini,ditemani dengan Henry Cavill yang IMO cukup punya kharisma layaknya Sherlock Holmes.Saya pribadi suka dengan chemistry antara Enola dan sang Ibu serta sentuhan konflik kekeluargaan yang cukup emosional.Character Development Enola yang apik sepanjang film menunjukkan feminisme secara baik dan kekuatan wanita untuk bisa hidup secara mandiri,meski pada akhirnya kontroversial tapi bagi saya ini masih normal dan tidak condong ke SJW.Narasinya seperti kebanyakan film detektif menjadi unsur penting dan film ini cukup berhasil menguak beberapa misteri dan petunjuk lewat dialognya yang pintar (meski pada akhirnya ketebak juga muehehe).Yang saya suka adalah film ini sering menggunakan teknik breaking the 4th wall layaknya film Deadpool dimana karakter Enola berbicara kepada penonton.Hal tersebut membuat karakternya menjadi lebih dekat dan membuat film ini punya ciri khasnya tersendiri sembari membuat film ini sedikit komedik


Film ini punya visual yang tergolong cukup aja sih,yang paling menarik perhatian mungkin di set design Negara Inggris mulai dari pedesaan yang asri dan penuh warna yang menyejukkan mata sampai kota London yang penuh,sesak,dan penuh polusi lewat color palletenya yang lebih gelap.Kostumnya juga asik banget mulai dari gaun yang dipakai Enola sampai jas dengan pita kupu-kupu Sherlock Holmes.Sinematografinya ada yang menggunakan aerial shot dan extreme shot yang tergolong cukup untuk membuat film ini setidaknya punya aspek teknis yang cantik.Kekurangannya mungkin ada di penggunaan CGI yang kurang mulus sih terutama ketika dalam kota serta editing film ini yang bisa dibilang berantakan.Film ini sering sekali maju mundur atau flashback yang menurut saya terlalu berlebihan dan kurang efektif,adegan berkelahinya juga murahan sekali dengan menggunakan cut demi cut bikin mata pusing.Soundtracknya lumayan lah,score filmnya cocok dengen tema detektif yang fast paced serta petualangan seorang anak melihat dunia yang asik dan menghibur.Soundtracknya efektif tapi juga bikin semangat pas nonton

Overall Enola Holmes ini mungkin bakal lebih cocok kalau dibuat TV-Series dengan 8 Eps karena sejujurnya masih banyak plot point dan karakter yang tak terurus di film ini.Namun mau dikata apalagi karena film ini memang menghibur ketika kita disuguhkan dengan  petualangan Enola dan juga asik dengan genre detektifnya yang menguak teka-teki dan misteri lewat kaca mata seorang wanita dari karakter fiktif ternama.

SCORE : 70

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW : Another Round (2020)

Film yang sudah cukup menarik perhatian saya beberapa hari terakhir ini, Another Round atau Druk adalah sebuah film yang mengingatkan saya akan Hangover dan Soul. Sebuah film tentang kehidupan yang dibungkus dengan komedi nan lucu, namun makna filmnya tetap serius dan emosional. Film ini membawa premis yang cukup menarik, sebuah film tentang sekelompok guru yang having fun dan mabuk-mabukan. Secara garis besar sih seperti itu, tapi setelah dilihat-lihat lagi ternyata film ini menawarkan tema yang lebih dari sekedar hidup dan alkoholisme, ada juga tema tentang midlife-crisis, fase dimana hidup kita serasa membosankan akibat rutinitas atau pekerjaan yang kita alami. Menariknya memang film ini seperti film Hangover atau film komedi yang biasanya diperankan oleh Will Ferell atau Adam Sandler. Plotnya yang terkesan berat tadi bisa disajikan dengan berbagai humor jenaka lucu dikala para guru ini kehilangan akalnya dalam mengajar akibat mabuk. First dan Second Act film memang dibawa dengan sa...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.