Langsung ke konten utama

REVIEW : Lake Mungo (2008)

Sebuah film mockumentary yang berhasil membuat saya percaya kalau film ini berasal dari kisah nyata.Lake Mungo adalah contoh film horror underrated yang menggunakan editing serta eksekusinya dengan sangat briliant, film horror yang berhasil bikin bulu kuduk saya merinding

Plot film ini sebetulnya cukup simple sih dan mungkin sudah biasa untuk film horror,tentang seorang wanita muda yang hilang di sebuah danau dan akhirnya mulai menghantui daerah sekitar. Yang menjadi menarik adalah bagaimana premis yang simple tadi dikembangkan sepanjang film. Film ini lebih fokus pada bagaimana duka dan kesedihan dalam diri dapat membuat kita "melihat sesuatu" yang hanya ingin kita lihat meski ada beberapa kendala seperti bagaimana film ini menimbulkan ketidakpercayaan Bagi beberapa orang film ini akan menyedihkan karena drama keluarga yang diangkat tapi tenang aja karena aspek horror di film ini juga gak main main. Saya suka banget bagaimana genre mockumentary di film ini berhasil dieksekusi dengan sangat maksimal dan bahkan briliant,jarang loh film horror bikin saya susah tidur. Beberapa bagian di film ini mengingatkan saya kepada episode The Bent Neck Lady dari The Haunting of Hill House. Campuran aspek drama keluarga yang emosional dengan paduan aspek horror lewat trauma dan kesedihan yang mendalam berhasil membuat film ini bukan sekedar film horror mainstream pada umumnya.


Karakter film ini sih biasa aja, sedikit sebetulnya dan kurang memorable kecuali karakter Alice Palmer yang memang mengexplore sisi korban atau "sang hantu" lebih mendalam, memberikan aspek emosional ke dalam film ini.Character developmentnya cukup oke sih terutama karakter utama seperti sang ayah,ibu,dan kakaknya ketika kian lama mulai move on dan melanjutkan hidupnya tanpa Alice. Nilai plus lainnya ada pada bagaimana film ini bisa memanusiakan seorang hantu, melihat lewat kilasan flashback dan wawancara dari beberapa orang tentang Alice membuat kita merasa iba dengan kematiannya namun juga takut dengan kehadirannya. Narasinya sih mantap, karena ini film mockumentary maka akan berisikan adegan adegan wawancara layaknya dokumenter dan dialog dialog yang dihadirkan itu terlihat natural sekali. Aktingnya juga membantu sih,benar benar seperti keluarga asli yang kehilangan salah satu sanak keluarga.Narasinya juga membantu membangun beberapa twist kecil dengan ending pamungkasnya yang cukup membuat saya kagum,mengingat bahwa film seperti ini jarang mendapat perhatian khusus soal plot twist.


Visualnya sih yang jadi kunci utama film ini bisa menyeramkan bagus dan bakal asik kalau dibahas lebih lanjut sih. Filmnya ini menggunakan visual seperti kamera murahan gitu dengan noise yang masih menjamur serta resolusi yang kecil,mirip found footage.Yang menarik itu bahwa film ini lebih sering menggunakan foto untuk menunjukkan penampakan, jumpscare, atau sekedar adegan menyeramkannya alih-alih menggunakan video dengan blocking untuk menyembunyikan para hantu. Lalu bagaimana film ini menggunakan foto atau potongan video supaya tetap menyeramkan dan menarik?? Dengan teknik simple yaitu zoom in foto atau potongan video ke arah penampakannya. 
Udah itu aja dan saya berani jamin hampir semua adegan tersebut itu 100% lebih menyeramkan daripada semua sekuel film Conjuring. Hal ini juga didukung dengan sound design,soundtrack,serta editingnya yang pintar. Ketika adegan "zoom" itu berjalan diiringi dengan scoring dan sound design yang menyeramkan saja udah bikin saya merinding. Kekurangan visualnya ini cuma di efeknya a yang terkadang terlalu berlebihan sehingga kurang enak dilihat, tapi sinematografinya oke kok dan soundtracknya juga mantap gila sih.

Overall Lake Mungo ini memang pantas disebut salah satu film horror underrated terbaik yang pernah saya lihat. Meski karakter dan plotnya tidak punya faktor "wow" yang bakal bikin kalian berdecak kagum tapi nih film bukan hanya sekedar menyeramkan sampai mampus tapi juga punya drama yang cukup berbobot serta aspek teknis yang prima sehingga berhasil memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

SCORE : 80

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW : Another Round (2020)

Film yang sudah cukup menarik perhatian saya beberapa hari terakhir ini, Another Round atau Druk adalah sebuah film yang mengingatkan saya akan Hangover dan Soul. Sebuah film tentang kehidupan yang dibungkus dengan komedi nan lucu, namun makna filmnya tetap serius dan emosional. Film ini membawa premis yang cukup menarik, sebuah film tentang sekelompok guru yang having fun dan mabuk-mabukan. Secara garis besar sih seperti itu, tapi setelah dilihat-lihat lagi ternyata film ini menawarkan tema yang lebih dari sekedar hidup dan alkoholisme, ada juga tema tentang midlife-crisis, fase dimana hidup kita serasa membosankan akibat rutinitas atau pekerjaan yang kita alami. Menariknya memang film ini seperti film Hangover atau film komedi yang biasanya diperankan oleh Will Ferell atau Adam Sandler. Plotnya yang terkesan berat tadi bisa disajikan dengan berbagai humor jenaka lucu dikala para guru ini kehilangan akalnya dalam mengajar akibat mabuk. First dan Second Act film memang dibawa dengan sa...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.