Punya tagline sebagai film "time-loop" pertama dari Indonesia memang bukan hanya sekedar gimmick belaka kok, namun bukan berarti film satu ini menawarkan hal yang baru terkait premisnya tersebut. Buat yang sering nonton film kayak gini pasti bakal merasa basi dehhh
Bahas soal plotnya bisa terbilang premis time-loop yang dibawa di film ini cukup dieksekusi dengan baik, meskipun terkesan ada seadanya saja tapi cukup menjadi aspek yang menarik di film ini. Masalahnya sih mungkin ada di ke-originalitasnya premis film ini. Mungkin yang pertama dari Indonesia tapi jika dilihat dari plot dan premisnya saja sudah terlihat bahwa film ini terkesan "basi", bahkan di tahun yang sama ada film yang sangat mirip (Palm Springs). Bersifat subjektif sih ini karena kalau kalian tergolong orang yang baru dengan premis seperti ini ya kalian bakal puas dan terhibur saja. Oke balik lagi soal ceritanya, durasi film yang cukup panjang membuat film ini banyak membawa isu dan tema seperti komedi, romansa, dan drama. Memang kelebihannya film ini terkesan padat sehingga kita bisa dibuat tertawa, sedih, maupun mewek nangis. Namun imbasnya adalah semua hal tadi tidak pernah dibahas atau diexplore lebih dalam, yang ada malah terkesan pas-pasan. Paruh awal berisikan komedi yang asik dan menghibur lalu pertengahannya berisikan romansa klise hingga akhirnya malah ditutup dengan drama kehidupan lewat endingnya yang bikin saya emosi.
Karakternya terbilang bagus sih menurut saya, hampir semua karakternya terpakai dengan baik. Untungnya durasi yang panjang berhasil memberikan character development serta meningkatkan chemistry antar pemainnya. Character development "Sabar" yang menjadi fokus utama cukup dibawakan dengan baik, akting Vino juga mantap kok. Yang paling asik sih chemistry persahabatan antara Vino, Rigen, Rispo, dan Omesh yang membuat komedi di film ini bisa masuk. Berkat time-loopnya ini, berbagai karakter di film ini berhasil dikemas dengan baik sehingga meskipun banyak tapi tidak terlalu membingungkan atau terlupakan oleh para penonton. Semuanya dapat screentime yang pas lah sehingga tidak terlalu maksa. Narasinya mungkin jadi masalah utama di film ini, terutama terkait ending filmnya yang wadidaw kayak sinetron. Film ini banyak diisi dengan dialog dialog dan keputusan yang terbilang bodoh, berkebalikan dengan pintarnya time-loop di film ini. Endingnya itu loh yang wadidaw juga malah membuat after-taste film ini jadi hancur, padahal ada salah satu ending yang bakal pas dan lebih berbobot.
Visual film ini sih cukup baik, saya suka dengan bagaimana film ini menggunakan waktu durasinya yang lama untuk menghadirkan detail-detail yang nanti bakal menjadi adegan atau momen time-loop. Sinematografinya sih film ini lebih sering menggunakan slow motion supaya lebih mendramatisasi visualnya, ada beberapa extreme shot dan angle menarik juga digunakan untuk menghiasi visual film ini seperti disaat acara pernikahan dan di pantai. Untungnya editing di film ini tidak pernah menunjukkan scene yang sama, selalu menghadirkan adegan atau moment baru lewat pov yang berbeda. Ohya ada satu signature di visualnya yang cukup mengganggu yaitu kamera film ini yang keseringan muterin castnya disaat dialog (ampun bahasanya gitu banget wkwkwk). Soundtracknya lumayan lah ya, ada beberapa score yang pas disaat adegan komediknya muncul dengan beberapa montage asik lewat konsep time-loopnya. Adegan emosionalnya juga dapet kok dengan scorenya meski memang bukan film Indonesia kalau gak diselipin sama lagu-lagu pop yang gakada hubungannya ama film tersebut.
Overall sih Sabar ini Ujian memang cukup menghibur dan juga bisa menjadi tontonan yang bukan hanya komedik tapi juga menyayat hati lewat drama yang dibawa. Tapi tidak bisa dipungkiri juga kalau premis film ini yang terbilang sudah "pasaran" dengan karakter serta narasi yang seadanya saja membuat film ini masih jauh dari kata bagus maupun impresif.
SCORE : 70
Komentar
Posting Komentar