Langsung ke konten utama

REVIEW : John Denver Trending (2019)

Film ini merupakan film berbahasa filipina pertama yang saya review dan ternyata diatas ekspektasi, membuat saya penasaran dengan hasil karya sineas sineas di negeri sebelah. John Denver Trending ini membawakan kisah dramatis yang emosional dengan sangat indah.

Premis serta plot yang dibawa film ini menurut saya menarik, meski memang sudah ada beberapa film atau tv series yang menyediakan hal yang serupa seperti misalnya Black Mirror tapi tetap saja film ini menghadirkan cerita dengan caranya tersendiri. Plotnya memang konvensional tanpa embel-embel twist atau script yang menggelegar tapi sejak awal plotnya ini bakal membuat kalian penuh emosi. Sudah cukup lama saya tidak melihat film sekuat ini. Film ini bukan hanya mengangkat persoalan tentang penggunaan sosial media namun juga perihal tradisi dan budaya yang terjadi di filipina sekarang (dan menurut saya juga kurang lebih sama di Indonesia). Meski memang aspek keagamaan dan tradisi yang dibawa di film ini terkesan maksa dan kurang digarap tapi tetap memberikan dampak yang signifikan ke plotnya. Film ini dari awal sampai akhir berhasil membuat saya emosi namun juga sedih, berkaca terhadap kondisi masyarakat sosial kita dimana cyber bullying (kalau di Indonesia namanya netizen) ini berbahaya. Mungkin satu-satunya kendala di plotnya ada di pacingnya yang kurang rapih, terutama saat memasuki second act film ini kehilangan arah.


Karakter di film ini juga mantap, terutama untuk akting dari Jansen Mangpusao yang merupakan aktor cilik berumur 16 tahun yang sukses berakting dengan totalitas. Depresi dan emosi yang disalurkan benar benar pas dan kuat sekali, wajar saja jika dia menang festival film ternama Cinemamalaya di filipina. Karakter di film ini juga mendapat character development yang pas, meski memang chemistry antar pemain yang kurang kuat terkadang membuat beberapa karakter menjadi lemah tapi saya tetap puas dengan penyajian para karakter di film ini. Andai kata film ini lebih mengexplore pertemanan karakter John Denver serta masa hidupnya di kala ayahnya meninggalkan dia pasti bakal lebih bagus sih tapi mengingat durasinya yang sebentar juga membuat film ini hanya bisa berfokus pada karakter John saja. Narasi film ini lumayan lah ya, saya bilang lumayan karena ketika saya nonton dengan sub english ini kayaknya ada detail detail lain yang gak ditranslate jadi terkesan kurang saja gitu. Endingnya yang menggunakan video editan untuk menggiring opini juga terlalu maksa dan kurang masuk akal sih.


Kelebihan lainnya dari film ini adalah punya visual yang mantapp. sebagai film indie yang meungkin dengan kamera seadanya film ini benar benar menggunakannya dengan maksimal. Sinematografinya yang lebih banyak menggunakan tracking shot untuk menampilkan tiap adegannya membuat film ini lebih asik, apalagi dengan kehadiran long extreme shot yang menggambarkan kota filipina dengan indah mulai dari pantai, sungai, hingga hamparan sawah. Film ini juga sering menggunakan tampilan layar facebook atau aplikasi lainnya layaknya film "Searching" untuk mendukung jalan ceritanya. Kekurangannya yang minor itu ada pada pencahayaan yang di beberapa adegan terlalu gelap tapi secara keseluruhan nih film punya visual yang indah. Editing di film ini menurut saya terlalu sepi sih dan cepat sekali, karena filmnya banyak menggunakan tracking shot jadinya terkadang terlalu banyak momen diam. Soundtrack film ini cukup bagus sih, tidak mencolok tapi scorenya ini selalu efektif dalam mengangkat tiap adegan di film ini apalagi ketika adegan emosional.
 
Overall John Denver Trending ini harusnya ikutan trending karena film ini membawa pesan dan makna yang penting terkait penggunaan media sosial yang dibungkus dengan plot solid serta emosional, akting totalitas dari para pemainnya, serta visual yang indah. Penghalang film ini hanya ada di bahasanya saja tapi jika kalian paham bahasa inggris sihh wajib nonton film ini langsung tinggal klik TULISAN INI nih, GRATIS!!! 

SCORE : 80

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW : Another Round (2020)

Film yang sudah cukup menarik perhatian saya beberapa hari terakhir ini, Another Round atau Druk adalah sebuah film yang mengingatkan saya akan Hangover dan Soul. Sebuah film tentang kehidupan yang dibungkus dengan komedi nan lucu, namun makna filmnya tetap serius dan emosional. Film ini membawa premis yang cukup menarik, sebuah film tentang sekelompok guru yang having fun dan mabuk-mabukan. Secara garis besar sih seperti itu, tapi setelah dilihat-lihat lagi ternyata film ini menawarkan tema yang lebih dari sekedar hidup dan alkoholisme, ada juga tema tentang midlife-crisis, fase dimana hidup kita serasa membosankan akibat rutinitas atau pekerjaan yang kita alami. Menariknya memang film ini seperti film Hangover atau film komedi yang biasanya diperankan oleh Will Ferell atau Adam Sandler. Plotnya yang terkesan berat tadi bisa disajikan dengan berbagai humor jenaka lucu dikala para guru ini kehilangan akalnya dalam mengajar akibat mabuk. First dan Second Act film memang dibawa dengan sa...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.