Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

REVIEW : Da 5 Bloods (2020)

Da 5 Bloods kembali menunjukkan karya Spike Lee dengan isu kulit hitamnya serta kriitk monohok terhadap Pemerintah USA ,tapi apakah film ini bisa melanjutkan kesuksesan BlackKklansman yang komedik dan pintar?? atau malah gagal dan hanya menjadi film penuh agenda politik saja.    Film ini punya premis yang cukup menarik,meski tidak sepenuhnya baru untuk dunia film tapi seperti biasa film Spike Lee ini disisipi dengan isu dan kritik soal hak orang berkulit hitam di Amerika yang menjadi "tumbal" untuk perang di Vietnam.Plotnya memang klise dan hampir mirip dengan film Triple Frontier-nya Netflix meski begitu saya pribadi enjoy dengan ceritanya yang meski memang paruh awal film ini cukup membosankan dan terasa sekali raggingnya. First Act yang buruk serta durasinya yang lama mungkin bakal membuat beberapa orang langsung bosan dengan film ini tapi percayalah First Act yang penuh dengan set up dan eksposisinya bakal terbayarkan di Second dan Third Actnya.Saya pribadi cukup terkejut...

REVIEW : Never Rarely Sometimes Always (2020)

Film ini membawa premis tentang aborsi dengan realistis dan juga pedih lewat perjalanan dua remaja dalam melakukan "pembunuhan".Yang pasti film ini bukanlah film yang cocok untuk semua orang mengingat premisnya yang berat dan bakal menyinggung sana sini   Ceritanya membawa penderitaan dan beban yang harus dihadapi seorang remaja yang sedang hamil di luar nikah.Film ini memang lebih fokus ke peristiwa tersebut ketimbang kisah atau konflik dibaliknya.Penonton awam mungkin bakal butuh lebih banyak jawaban soal "siapa yang membuat dia hamil" atau "masa lalu dia gimana" tapi bagi saya itu tidak terlalu penting karena memang tujuan utamanya film ini memberikan gambaran bagaimana seorang remaja jaman sekarang menghadapi abortion,toxic masculinity,bahkan abuse baik itu verbal maupun non verbal.Film ini juga pasti punya plot yang slow paced dan memang cukup melelahkan menonton film ini.Bagi saya film ini rasanya sama seperti film Richard Jewell soal storytellingnya...

REVIEW : Babyteeth (2019)

Babyteeth ini harusnya bisa lebih memeriahkan tahun 2019 tapi karena baru rilis secara global pada tahun ini maka film ini adalah film coming of age yang "ketinggalan" dan seharusnya kalian tonton karena premis yang kece dan ceritanya yang menyayat hati    Plotnya membawa perjalanan seorang wanita muda,ABG yang sedang dalam perjalanan menuju kedewasaannya namun harus terhalang akibat penyakit yang ia derita.Saya pribadi tidak expect film ini bakal "nyerempet" ke genre coming-of-age karena premisnya mengingatkan saya sama film drama romansa semacam Five Feet Apart atau The Fault in Our Stars tapi memang patut diapresiasi bahwa pemilihan story telling dengan cara film coming of age adalah pilihan yang tepat.Bukan hanya sekedar drama romansa yang receh tapi film ini membawa perjalanan hidup karakter Milla lewat cinta monyetnya tersebut.Yang menarik adalah sepanjang film ini ada berbagai chapter atau bagian yang mempermudah kita mengingat tiap situasi dan adegan karen...

REVIEW : Project Power (2020)

Project Power menandakan film original netflix kedua (setelah The Old Guard) yang punya ide bagus,premis bagus namun sayangnya gagal dalam merealisasikannya ke medium film.Hanya menjual nama para pemeran dan berbagai adegan aksi yang sayangnya juga kurang menghibur   Plot film ini jelas klise,apa gunanya punya premis yang menarik kalau ujung ujungnya hanya bertutur dengan cara yang sama? Cerita yang predictable tadi makin diperparah dengan berbagai porsi drama seperti drama ayah anak yang jauh dari kata memuaskan.Entah apa yang ingin film ini tunjukkan karena film ini seharusnya bisa lebih baik andai kata fokus pada genre sci-fi dan actionnya yang dibeberapa bagian memang menghibur dan patut menyandang nama "Project Power".Sama kasusnya seperti The Old Guard bahwa film ini sebetulnya punya potensi yang besar untuk setidaknya menjadi film action sci-fi yang menghibur dan seru namun sayangnya malah menjadi sebuah film klise tidak bernyawa.Paruh awal dan akhir film masih terbila...

REVIEW : Just Mercy (2019)

Just Mercy adalah film based on true story ketiga yang telah saya tonton pada tahun 2019 yang lalu dan menjadi favorit saya dan termasuk hidden gem karena film ini punya aspek emosional dan drama yang lebih kuat ketimbang film sejenisnya seperti Dark Waters dan Richard Jewell   Plot film ini membawa perjalanan kasus terpidana salah tangkap dengan segala cobaan dan rintagan yang harus dihadapi oleh karakter utama.Premis film ini bisa dibilang klise sih untuk jaman sekarang karena bukan hanya film ini saja yang mengangkat tema rasisme dalam kasus pengadilan dimana orang orang berkulit hitam mendapat perlakuan yang berbeda dan dianggap "bersalah sejak lahir" di Amerika.Tapi yang membedakan adalah ceritanya yang membawa kisah nyata ini melalui sudut pandang proses hukum dan komunitas masyarakat.Film ini tidak terlalu kompleks untuk dipahami dengan segala proses hukum dan pengadilan yang ada,malah lebih condong ke film investigasi ala film bergenre crime dimana dalam perjalannnya ...

REVIEW : Guru-Guru Gokil (2020)

Crazy Awesome Teacher adalah film komedi terbaru di tahun pandemi ini yang sayangnya tidak memberikan nuansa atau pengalaman menonton yang menarik atau baru selain premisnya yang kocak namun pada akhirnya terasa linglung dan kurang yakin   Plot film ini harus diakui memang punya premis yang menarik pada awalnya,saya pikir film ini bakal memberikan nuansa komedi dalam dunia persekolahan khususnya di daerah daerah terpencil yang kadang susah mendapatkan dana pemerintah.Namun sayangnya film ini malah mengambil jalan yang salah.Alih alih fokus kepada genre drama-comedynya,film ini malah membawa cerita tentang pencurian uang yang sebetulnya bagi saya tidak ada untungnya untuk dimasukkan ke film ini selain hanya untuk membuat film ini semata-mata menjadi 'asik' atau seru karena ada adegan aksinya.Meski begitu untungnya film ini masih terbilang cukup menghibur dan bukan hanya menghibur tapi porsi drama romansa dan konflik ayah-anaknya juga cukup membuat film ini lebih berbobot meski k...

REVIEW : Senyap-The Look of Silence (2014)

Sebuah sekuel atau mungkin lebih tepatnya film pendamping (Part 2) dari film The Act of Killing yang kembali melanjutkan keunikan dan keseriusan film sebelumnya dengan memberikan sudut pandang baru yaitu para korban dari peristiwa genosida pada tahun 1965-1966 di Indonesia Film dokumenter ini kembali melanjutkan kegilaan dan nekadnya Joshua sang sutradara dalam membuat film dokumenter yang anti-mainstream.Meski tidak memberikan pengalaman yang lebih atau sama cinematic dari The Act of Killing tapi film ini tetap menyuguhkan teknik yang terbilang menarik meski kembali ke 'template' film dokumenter pada umumnya.Film ini membawa perjalanan penuh emosional dan menyedihkan ketika adik dari korban peristiwa genosida 65-66,Adi Rukun menemui para pembunuh kakaknya tersebut dari mereka yang memberi perintah sampai yang melakukan pembunuhan tersebut secara langsung.Sama dengan film sebelumnya juga film ini 'blak-blakan' soal peristiwa genosida PKI namun sekarang dari sudut pandan...

REVIEW : Jagal-The Act of Killing (2012)

Waduh nih film berat untuk diulas,bukan hanya karena materinya tapi juga banyaknya unsur politik yang mungkin bisa jadi buat ulasan kali ini subjektif.Saya berusaha tetap objektif dan mengulas film ini secara lengkap karena saya pribadi jarang menonton film dokumenter sehebat ini Film dokumenter ini bercerita tentang pembunuhan massal komunis maupun anggota PKI disaat penggulingan kekuasaan Soekarno setelah G30S PKI pada tahun 1965-1966.Yang menarik dari film dokumenter ini adalah film ini tidak sepenuhnya 'dokumenter' layaknya film sejarah dengan berbagai dialog dari sejarahwan dan pakar-pakar ternama tapi film ini langsung ke pelaku atau sang jagal itu sendiri.Film ini memberikan kita prespektif sang excecutioner dalam melakukan aksinya,melihat dunia yang dia tinggali,hingga dampak bagi kehidupan dia secara rohani maupun jasmani.Para pelaku alih-alih hanya berbicara dengan reka ulang nah sang sutradara memilih untuk mereka lah yang reka ulang sendiri.Melihat bagaimana ekspres...

REVIEW : Greyhound (2020)

Greyhound adalah sebuah film perang berdasarkan peristiwa nyata yang sayangnya tidak memberikan perasaan yang sama layaknya peristiwa tersebut selain non-stop action yang membuat adrenalin penonton ikut terpompa dan menjadi alasan utama kenapa film ini menarik untuk ditonton. Plot film ini cukup simple,layaknya film perang pada umumnya cerita yang dibawa tidak memberikan premis yang kompleks maupun treatment sulit yang dapat membuat para penonton terkesima.Untungnya premis film ini bagi saya terbilang menarik dan baru untuk genre film perang.Durasinya yang sebentar ternyata digunakan untuk memberikan berbagai adegan aksi kapal perang namun bukan hanya sekedar perang tapi juga berhasil memberikan rasa menegangkan ketika permainan kucing dan tikus  mulai. Filmnya yang fast paced tadi mungkin cocok buat kaum awam (termasuk saya awalnya) namun tidak bisa dipungkiri juga kalau filmnya menjadi cukup hambar.Tidak ada rasa emosional yang muncul ketika kru kapal mati (kecuali Claveland) ata...

REVIEW : Shirley (2020)

Shirley adalah sebuah film indie dari rumah produser NEON yang sukses dengan berbagai film arthousenya namun film satu ini bagi saya merupakan film kompleks yang perlu waktu untuk memahaminya.Yang pasti ini bukan tipe film untuk semua kalangan Plot film ini tentang perjalanan seorang penulis bernama Shirley Jackson dalam menulis bukunya dan proses penulisannya tersebut lewat dua karakter fiktif yang membantu Shirley.Shirley yang merupakan penulis buku horror memang membuat rasa film ini sedikit menyeramkan,meskipun bukan sepenuhnya horror tapi lebih condong ke thriller.Plotnya yang slow paced tadi memang membuat pertengahan film ini terasa berat sekali,hampir membuat saya bosan wkwk,belum lagi pacing filmnya yang berantakan.Kendati demikian ketika menuju akhir film semakin jelas film ini,memberikan makna tentang para wanita atau para ABG yang sedang mencari tempat di dunia ini menjadi mangsa yang mudah untuk predator (buaya darat).Terlihat dari kilasan kilasan kejadian yang menunjukkan...

REVIEW : Richard Jewell (2019)

Richard Jewell menandakan film biopic keempat dan terakhir yang digarap Clint Eastwood dalam satu dekade terakhir tapi apakah film ini berhasil menjadi film biopic drama based on true story yang menarik?? atau masih kalah dibanding film Eastwood lainnya?? Film ini punya premis yang cukup menarik,membuat plot film ini sebetulnya punya potensi yang besar untuk dibahas tapi kok rasanya film ini terkesan hambar yah.Dibanding film biopic garapan Eastwood lainnya seperti Sully contohnya yang memang memberikan rasa menegangkan dan juga tragis disaat konfliknya terjadi tapi entah kenapa film ini dengan durasinya yang cukup panjang kok rasanya hanya sebuah rangkaian kejadian demi kejadian tanpa hal yang bermakna yah.Mungkin akibat first actnya yang terlalu bertele-tele sehingga keseluruhan film ini menjadi dragging,Richard Jewell menurut saya kurang berhasil dalam memberikan kesan yang lebih dalam tentang Richard Jewell itu sendiri kepada para penonton.Meski begitu film ini masih punya plot yan...

REVIEW : Chernobyl Season 1 (2019)

Ampun saya nyesel tidak menonton TV Mini-Series ini sedari awal rilis di HBO tapi yaaa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali karena Chernobyl ini memang sebuah tontonan yang memberikan pengalaman tak terlupakan selama 5 jam durasinya Plot series ini sepanjang episode memang sangat solid dan tidak pernah sedikitpun ragu-ragu dalam membawa kengerian tragedi Chernobyl.Prespektif yang dipakai sang sutradara lewat warga biasa yang tak tahu menahu terkait tragedi ini membuat 2 episode pertama series ini benar-benar menegangkan dan penuh drama secara bersamaan.Yang saya suka dari series ini adalah bagaimana sang creator dan sutradara membuat sebuah kisah nyata ini rasanya hidup dan kita bisa merasakan apa yang dirasakan para warga dan dunia pada tahun 1986 disaat kejadian Chernobyl.Panik,takut,binggung,sakit,pasrah,dll semuanya dimasukkan ke dalam mini-series ini dan 5 Episodenya bekerja sangat efektif dan minim dragging.Tak perlu embel embel setan,zombie,atau wabah tapi realita ada...

REVIEW : Spies in Disguise (2019)

Film animasi yang sebetulnya menghibur dan asik banget,cocok buat ditonton bareng keluarga dan untuk anak anak.Saya pribadi cukup puas sepanjang menonton film ini meski pada akhirnya memang masih ada kekurangan di beberapa aspek film yang susah untuk dilupakan Untuk cerita film ini punya premis yang sangat menarik memang,melihat agen rahasia yang mahir dalam mengerjakan tiap tugas lalu tiba tiba berubah menjadi burung itu menjadi keunikan film ini dan memang hal tersebut yang menjadi penghibur di kala menonton film ini.Yah meski tidak bisa dipungkiri juga kalau plotnya secara keseluruhan memang simple dan klise sekali (wajar kali yah untuk anak-anak) apalagi seukuran film bertema spy,film ini tidak memberikan twist yang bisa membuat ceritanya lebih menarik.Paruh awal film yang terlalu cepat serta beberapa masalah di pacing film yang kurang pas juga kadang mengusik pengalaman saat menonton film ini.Kendati demikian film ini nyatanya memang menghibur dan punya porsi aksi dan drama yang c...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.