Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

REVIEW : Keramat (2009)

Keramat ini bisa dibilang salah satu film revolusioner pada masanya dan bahkan sampai sekarang juga masih tergolong nafas segar untuk dunia perfilman horror di Indonesia. Found footage dengan kearifan lokal yang bukan hanya sekedar jualan jumpscare murahan. Plot film ini memang bukan yang terbaik sebagai sebuah film horror tapi ceritanya ini masih asik banget dan bahkan bisa terbilang unik dengan cara penyampaiannya. Saya pribadi sih jarang ngelihat cerita ini karena rata-rata film horror Indonesia yang terlalu berkutat hanya pada hantu dan kutukan atau sekte, film ini berfokus pada hubungan antara dua alam yang berbeda. Saya suka analogi yang dipakai di film ini, menggunakan godaan atau dosa seperti kekayaan, nafsu, dan kekuasaan. Mengingatkan saya dengan analogi di film As Above So Below dimana para karakter ini "masuk" ke dunia lain. Masalah yang ada di plotnya adalah terlalu klise, di jaman sekarang sih cerita film kayak gini udah wajar dan bukan hal yang baru. Paruh awal...

REVIEW : Cam (2018)

Campuran antara sci-fi dengan horror thriller yang memang memiliki premi menarik serta menghadirkan kritik sosial tentang sosial media. Namun plot dan narasinya yang berantakan malah membuat penonton pada akhirnya merasa tidak puas dan kecewa dengan film satu ini Kalau boleh jujur sebetulnya plot film ini ya biasa saja,premisnya sih memang menarik dan rasanya seperti film Unfriended atau Nerve gitu. Plotnya juga berjalan dengan cukup baik lewat twist yang sudah cukup disiapkan dengan matang. Masalahnya ada di eksekusinya sih,di satu sisi film ini berusaha mengangkat drama realita kehidupan sebagai girl cam dengan konflik percintaan dan keluarga yang memang tidak pernah berjalan mulus. Namun di satu sisi juga film ini berusaha untuk bisa memberikan sajian horror thriller yang memuaskan. Jadinya yah film ini malah kacau, inkonsisten kalau bisa dibilang. Saya pribadi tidak merasakan dimana letak horrornya, saya lebih menganggap film ini sebagai film drama satire tentang realita pengguna s...

REVIEW : A Tale of Two Sisters (2003)

Film horror dari Asia memang berbeda dengan film-film horror dari Hollywood, A Tale of Two Sisters menghadirkan sajian psychological horror thriller yang dikemas dengan apik. Meski pada akhirnya tidak terlalu menyeramkan dan akan membuat bingung beberapa orang. Plot film ini bisa dibilang dibawa dengan sangat baik, karena film ini lebih psychological horror maka dari awal sampai akhir film ini bakal lebih banyak membahas soal trauma masa lalu yang dialami para karakternya. Sedikit sih adegan adegan yang memang beneran horror ada hantunya namun patut diapresiasi bahwa film ini berhasil mengekseskusi adegan horrornya dengan sangat baik. Kerasa banget perbedaan antara bagaimana film film horror di Asia memunculkan sebuah penampakan atau supernatural ketimbang di Hollywood. Balik lagi soal ceritanya, fillm ini terlihat cukup kompleks. Sayang sekali kalau paruh awal film ini tuh terlalu bertele-tele sehingga cukup susah untuk melewati menit-menit awal tanpa rasa bosan atau mengantuk. Untung...

REVIEW : Southbound (2015)

Southbound memang memiliki premis yang menarik sebagai film antalogi horror yang saling berkesinambungan. Namun tidak bisa dipungkiri juga kalau lemahnya plot dan karakter di film ini membuat film satu ini mungkin hanya cocok untuk mereka yang suka body horror. Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya bahwa ini adalah film antalogi sehingga film ini merupakan gabungan dari beberapa cerita atau plot. Menariknya adalah berbeda dengan film antalogi horror seperti V/H/S (ini doang yang saya tahu), Southbound pad akhirnya berhasil merangkai ceritanya untuk bisa saling berkesinambungan. Sehingga meskipun karakter dan plotnya berbeda-beda masih terasa menjadi satu kesatuan. Masalahnya tidak semua plotnya itu menarik atau bahkan cocok untuk digabungkan menjadi satu cerita yang utuh, beberapa skenario terlihat terlalu dipaksakan. Inkonsistensi mungkin kata yang tepat, bagi saya yang paling solid dan cukup menarik itu bagian The Accident dan The Way In and Way Out. Sisanya sih biasa banget dan...

REVIEW : Lake Mungo (2008)

Sebuah film mockumentary yang berhasil membuat saya percaya kalau film ini berasal dari kisah nyata.Lake Mungo adalah contoh film horror underrated yang menggunakan editing serta eksekusinya dengan sangat briliant, film horror yang berhasil bikin bulu kuduk saya merinding Plot film ini sebetulnya cukup simple sih dan mungkin sudah biasa untuk film horror,tentang seorang wanita muda yang hilang di sebuah danau dan akhirnya mulai menghantui daerah sekitar. Yang menjadi menarik adalah bagaimana premis yang simple tadi dikembangkan sepanjang film.  Film ini lebih fokus pada bagaimana duka dan kesedihan dalam diri dapat membuat kita "melihat sesuatu" yang hanya ingin kita lihat m eski ada beberapa kendala seperti bagaimana film ini menimbulkan ketidakpercayaan  Bagi beberapa orang film ini akan menyedihkan karena drama keluarga yang diangkat tapi tenang aja karena aspek horror di film ini juga gak main main. Saya suka banget bagaimana genre mockumentary di film ini berhasil diekse...

REVIEW : The Trial of The Chicago 7 (2020)

Aaron Sorkin sepertinya memang tidak pernah mengecewakan,baik itu dari cara dia bertutur lewat naskahnya hingga gaya penyutradaraannya.The Trial of The Chicago 7 menyajikan drama menyakitkan penuh konflik dan politik yang membuat film satu ini menjadi penantang serius di award season nanti Cerita yang dibawa berdasarkan kisah / kejadian nyata yang terjadi pada tahun 1968.Buat kalian yang sudah mengikuti dan membaca review dari saya,pasti tahu kalau saya memang pecinta film-film seperti ini dan The Trial of The Chicago 7 tidak mengecewakan saya.Plotnya yang solid dengan pacingnya yang benar benar rapih berhasil membuat saya terus tertarik dan menikmati film ini dari awal sampai akhir.Tapi perlu diingat bahwa film ini mengambil tempat di ruang pengadilan jadi buat kalian yang memang tidak suka atau bosan dengan film semacamnya akan sulit untuk menikmati film ini.Namun bagi yang suka pasti film ini bakal memuaskan.Aaron banyak menggunakan montage di awal film maupun pertengahan film untuk...

REVIEW : The Haunting of Bly Manor (2020)

Series horror dari Netflix ini sepertinya terkena kutukan yang cukup "horror",kutukan sekuel. The Haunting of Bly Manor ini cukup gagal dan bahkan membuat saya kecewa dalam melanjutkan kesuksesan dan briliantnya series The Haunting sebelumnya meski masih tetap memiliki jiwanya tersendiri. Hal pertama yang perlu saya ingatkan adalah bahwa ini bukanlah series horror melainkan lebih ke gothic horror dengan sentuhan drama.The Haunting ini series antalogi jadi berbeda dengan The Haunting of Hill House,hanya pemerannya yang sama. Sayangnya series ini tidak sepenuhnya fokus pada genre horror yang sesuai dengan judulnya itu sendiri melainkan lebih ke drama romansa.Berbeda dengan Hill House yang memiliki porsi drama dan horror yang lebih pas,seriesnya sekarang malah memang lebih fokus ke cerita drama romansa dengan horror maupun psychological horrornya yang hanya menjadi pelengkap atau hiasan belaka.Plotnya mungkin masih ada beberapa kendala terutama karena terlalu mengandalkan flashb...

REVIEW : The Boys Season 2 (2020)

Season 2 The Boys ini rasanya seperti menjawab hampir semua keluhan saya terkait season sebelumnya.Sekarang The Boys berani mengexplore lebih luas materi atau premis yang ada lewat plotnya tentang bisnis dan politik serta dibarengi adegan aksi yang lebih brutal dan gila Saya sangat suka cerita yang dibawa di season keduanya ini,plotnya bukan hanya sekedar  satir terhadap superhero namun juga membawa sajian drama emosional serta konflik kepentingan politik dan bisnis yang benar benar mengangkat nilai series ini.Season sebelumnya hanya berkutat tentang dunia superheronya tanpa minimnya intervensi dari berbagai elemen masyarakat dan social commentary yang lebih minim namun akhirnya S2 ini baru mengangkat premis tersebut lebih masif dan berani.Saya suka bagaimana para figur superhero ini punya dampak yang lebih dari sekedar "penyelamat" di mata masyarakat, melihat manuver bisnis atau politik baik itu dari Vought dan Pemerintah membuat konflik yang ada di Series ini bukan hanya se...

Menghapus Stigma - Mental Health Day

Kesehatan mental itu PENTING,Itu yang harus saya tekankan terlebih dahulu kepada kalian semua sebelum lanjut membahas lebih dalam terkait masalah ini. Menurut data WHO (tahun 2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi dan 60 juta orang terkena bipolar. Di Indonesia sendiri, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI, menyebutkan bahwa setiap hari setidaknya ada lima orang yang bunuh diri dimana gangguan mental emosional pada remaja berumur >15 tahun sebesar 9,8% Kesehatan mental itu PENTING,Itu yang harus saya tekankan terlebih dahulu kepada kalian semua sebelum lanjut membahas lebih dalam terkait masalah ini. Menurut data WHO (tahun 2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi dan 60 juta orang terkena bipolar. Di Indonesia sendiri, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI, menyebutkan bahwa setiap hari setidaknya ada lima orang yang bunuh diri dimana ganggu...

3M dalam Diri Sendiri (Memahami,Menerima,dan Menyayangi)

Kita lahir sebagai individu yang unik,berbeda satu sama lain.Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihannya,oleh sebab itu kita sebagai individu yang unik harus mengetahui dan memahami diri kita sendiri.Apa saja sih kemampuan kelebihan,atau kekurangan yang kita miliki?? Melalui pengetahuan akan hal-hal tersebutlah kita bisa tahu potensi asli yang ada di dalam diri kita masing-masing.Sebelum kita masuk ke pembahasan lengkapnya,perlu saya ingatkan kepada kalian bahwa tidak perlu takut dan malu akan kekurangan yang kita temui dalam diri kita nanti karena setiap manusia punya kekurangan,tidak ada yang sempurna dan tinggal cara kitanya saja dalam menanggapi atau berreaksi terhadap kekurangan tersebut Psikolog klinis, Ryan Howes Ph.D mengatakan bahwa setiap orang memiliki cara yang unik dan berbeda untuk menghadapi dan menjalani hidupnya. Maka amat penting bagi kita semua untuk memahami perbedaan itu untuk meminimalisir kemungkinan munculnya tekanan yang timbul karena kita tidak bisa mema...

REVIEW : Mudik (2019)

Film Mudik ini rasanya pas banget rilisnya di kala pandemi seperti ini dimana kita terpaksa untuk jaga jarak dan dirumah saja sementara kita tidak bisa pulang kampung,Mudik memberikan kita rasa akan kampung halaman tersebut sembari memberikan porsi drama yang pas Untuk urusan plotnya ini diluar ekspektasi sih,saya pikir film ini memiliki cerita yang hanya seputar drama-romansa antara dua insan yang sedang menjalin kembali hubungannya sepanjang perjalanan menuju rumah namun ternyata lebih dari itu.Plotnya bukan hanya sekedar romansa tapi juga tejntang kebenaran,film ini sering berkutat tentang bagaimana kebohongan merusak hubungan.Yaa meskipun secara garis besar ceritanya didasari oleh drama percintaan juga sih tapi saya suka banget ketika konflik filmnya yang terjadi secara  tiba-tiba dan membuat pengalaman "mudik" ini berubah total.Tema "saling memaafkan" dalam rangka lebaran juga ada meski pada akhirnya kita hanya perlu berserah diri.Endingnya juga mantap,IMO satu...

REVIEW : The Social Dilemma (2020)

The Social Dilemma adalah sebuah t ipe film dokumenter yang memang wajib untuk ditonton untuk mengedukasi diri.Film  penting inimembahas tentang bahaya teknologi terutama social media didalam hidup kita,bukan hanya dalam aspek sosial tapi juga dari sisi ekonomi hingga politik. Seperti biasa dalam membahas film dokumenter ya simple aja kalau film ini memang membicarakan bagaimana sosial media seperti facebook,instagram,dkk itu bekerja.Selain itu film ini juga membahas dampak negatifnya serta solusinya dalam menghadapi kecanduan sosial media dan gadget.Udah sih intinya itu aja wkwkkwk,apakah premisnya cocok diangkat ke film dokumenter?? Ya sudah pasti dong,jelas film ini wajib harus untuk kalian tonton bukan untuk menghibur diri tapi memberikan edukasi kepada diri kalian lewat informasi dari para mantan petinggi perusahaan teknologi.Cuma memang kalau dilihat dari medium sebuah "film" ini sih lebih ke reality show kayak tayangan dokumenter yang cocoknya ditaruh di NGC atau Disco...

REVIEW : Phantom Thread (2017)

Phantom Thread adalah sebuah film indah sebagai ucapan perpisahan dari Daniel Day Lewis lewat sajian drama romansa yang melankolis tentang toxic masculinity dan relationship.Film drama romansa kedua dari PTA yang berani beda dan unik ketimbang film sekelasnya. Bahas soal plotnya film ini memang memiliki premis yang cukup menarik,tidak bisa dipungkiri kalau filmnya berkutat tentang toxic masculinity dan juga toxic relationship dimana seorang laki-laki yang terlalu banyak "meminta" kepada sang istri.Saya suka tipe film drama romansa yang seperti ini,gak lebay dan yang pasti cenderung lebih realistis.Melihat bagaimana dua manusia yang saling bertemu dan jatuh cinta butuh proses yang panjang dan sulit menunjukkan betapa kuatnya cinta mereka.Ceritanya juga simple kok,mudah dipahami meski sekitar 30 menit menuju akhir film ada satu keputusan yang cukup menggangu saya dan terkesan kurang masuk akal (mau dibahas tapi takut spoiler).Filmnya bukan hanya tentang "jatuh cinta" ...
Copyright © Cinegraphy. All rights reserved.